Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman
"MENULIS tidak membunuh. Menulis tidak mencederai. Menulis tidak melukai. Menulis tidak merendahkan martabat kemanusiaan. Menulis tidak membuat musuh. Menulis hanya menjadi cahaya lilin kecil untuk menerangi kegelapan. Saya tetap dan selalu menulis apa yang saya suka, saya mau, saya lihat, saya dengar, saya rasa dan saya alami untuk bangsaku"
Saya membaktikan iman dan ilmu pengetahuan untuk bangsa saya, sudah 2024 tahun sejak tahun 2000. Memulai menulis buku dengan beberapa tujuan.
Pertama, saya sadar, mengerti dan tahu, bahwa rakyat dan bangsaku West Papua hidup dalam kelumpuhan, kepalsuan dan ketidaksadaran karena sudah dilumpuhkan dengan sejarah dan ideologi palsu dari bangsa kolonial firaun modern Indonesia secara sistematis, terstruktur, terprogram, masif, meluas dan kolektif
Kedua, saya mempertahankan dan mempromosikan akar persoalan Papua, yaitu Pepera 1969. Akar konflik berdarah dan tragedi kemanusiaan ini jangan dihilangkan oleh penguasa Indonesia yang menduduki dan menjajah bangsa West Papua. Karena, para kolonial selalu berjuang keras menghilangkan akar sejarah bangsa yang dijajah dengan jalan membakar seluruh buku-buku sumber sejarah bangsa yang diduduki. Dengan demikian, para kolonial dengan bebas menanam sejarah mereka.
Ketiga, tugas dan kewajiban serta tanggung jawab saya untuk membangkitkan dan menyadarkan rakyat dan bangsa saya supaya ada kesadaran dan kebangkitan bahwa mereka mempunyai sejarah. Sejarah yang pahit dan sejarah penjajahan yang kejam dan brutal dari penguasa Indonesia yang berkultur militer.
Keempat, tugas dan kewajiban serta tanggung jawab saya untuk mendidik dan mengubah cara pandang penguasa, TNI-Polri dan seluruh rakyat Indonesia supaya mereka tidak menilai kami keliru dan salah dengan berita-berita hoax yang diproduksi dan disebarkan penguasa dengan kepentingan mereka.
Kelima, saya menulis buku ini sebagai legacy atau warisan yang berharga bagi seluruh anak cucu kami dari Sorong-Merauke, bahkan di seluruh Kawasan Melanesia dan Pasifik.
Keenam, saya membaktikan dan mewariskan iman dan ilmu ini untuk kedua putra kami yang telah menjadi cahaya hati saya dan istri saya, Charles Marnixon Tabah Yoman dan Arnold Ap Nelson Mandela Yoman.
Pada suatu saat saya dan mama mereka sudah tiada, mereka tidak boleh dihina oleh rakyat dan bangsa mereka.
Mereka berdua selalu mendapat berkat, sapa dan senyum dari bangsa mereka mengingat karya-karya kedua orang tua saat ini.
Charles dan Arnold Yoman tetap dikasihi dan dilindungi Tuhan dan juga dari seluruh alam di Tanah Melanesia ini. Saya dengan mama mereka tidak menghendaki kedua putra kami dijuluki anak-anak perampok, pencuri, penipu dan pembunuh dan penjilat.
Doa dan harapan saya dan mama, kedua anak dan cucu kami pada suatu saat nanti diberikan senyum kecil yang tulus dari setiap orang yang mengenal dan temui mereka, bahwa kedua putra dan cucu ini dari Gembala Yoman yang tukang melawan penguasa kolonial firaun modern Indonesia yang menduduki dan menindas rakyat dan bangsa West Papua.
Doa dan harapan saya, tulisan ini menjadi berkat.
Ita Wakhu Purom, Selasa, 2 Januari 2024 (26 November 2019)
Penulis:
1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
2. Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
3 Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC)
3. Anggota Baptist World Alliance (BWA).
__________
Kontak: 08124888458 //0821-4395-5012