PAUS LEO XIV HIDUPKAN KEMBALI TRADISI LAMA DALAM GEREJA KATOLIK

Warta Tako
0

Dokumen 54 Uskup Agung Terima Pallium Dari Paus Leo XIV

PAPUA, 30 Juni 2025, Hari ini, pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus, Paus Leo XIV memberkati dan secara langsung mengenakan Pallium kepada 54 Uskup Agung baru dari seluruh dunia di Basilika Santo Petrus Vatikan.


Pallium adalah busana wol berwarna putih, yang dikenakan di atas bahu, melambangkan otoritas pastoral dan persatuan para uskup dengan Paus. Pemberian Pallium secara langsung oleh Paus Leo menandai kembalinya tradisi lama yang sudah ada sejak abad ke-6.  


Selama dekade terakhir, yaitu sejak tahun 2015, saat masa kepausan Paus Fransiskus, pallium diberkati di Roma, Paus tidak mengenakannya secara langsung kepada uskup. Pengenaan Pallium dipercayakan kepada Nuncio Apostolik di keuskupan agung uskup agung, untuk menekankan hubungan uskup agung dengan gereja lokal.


Kitab Hukum Kanon menetapkan bahwa dalam waktu tiga bulan sejak pengangkatan atau pentahbisan, semua uskup agung harus meminta pallium dari paus. Pallium itu menandakan kekuasaan yang uskup agung, dalam persekutuan dengan gereja Roma, menurut hukum di provinsinya sendiri.


Berikut 6 hal yang perlu diketahui tentang pallium:


1️⃣ Pemberian hak pribadi oleh Paus – Paus Leo XIV secara pribadi akan memberkati dan mengenakan pallium kepada para uskup agung, yang menegaskan kesatuan dengan Bapa Suci.


2️⃣ Penempatan di makam Santo Petrus – Pallium diletakkan di samping makam rasul sebelum upacara, yang menegaskan suksesi apostolik.


3️⃣ Asal usul historis – Tradisi ini dimulai setidaknya pada abad ke enam dan menjadi standar bagi para uskup metropolitan pada abad ke sembilan.


4️⃣ Wol dari domba yang diberkati – Pallium dibuat dari wol domba, yang dulunya diberkati pada hari raya St. Agnes.


5️⃣ Kerajinan monastik – Para biarawati Benediktin dari Basilika St. Cecilia secara historis menenun pallium dari wol domba. 


6️⃣ Simbolisme domba – Bulu domba melambangkan panggilan uskup untuk menggendong dan merawat mereka yang tersesat, sakit, dan lemah.


- Pena Mbalim 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)