TAMPAK RSUD WAMENA PAPUA PEGUNUNGAN |
Setelah saya seberkan artikel, yang berjudul di atas, pada tanggal 8/ 01/2024, pukul 08.19 WIT, Kemudian pukul 15.02 saya ditelpon oleh Pembela HAM Nasional Natalis Pigai, namun saya tidak sempat angkat karena saya masih mengendarai kendaraan motor roda dua, kemudian sekitar pukul 15.09 WIT, saya menelpon pak Pigay, mengunakan telpon selulernya.
Dalam Komonikasihnya beliau sampaikan bahwa, saya sudah baca artikel yang sudah di tulis oleh adik Theo Hesegem tentang kekurangan alat Operasi patah tulang di Rumah Sakit Wanena. Kabupaten Jayawijaya.
Menurutnya kebetulan saya lagi sedang duduk dengan ketua DPR RI Komisi Kesehatan dan saya sudah sampaikan kepada ketua Komisi terkait kekurangan alat di Rumah Sakit Wamena. Kemudian ketua Komisi Kesehatan sudah lanjutkan kepada Dirjen pelayanan kesehatan di Jakarta.
Dirjen pelayanan kesehatan sampaikan kepada Ketua Komisi Kesehatan di DPR RI bahwa sudah diokekan. Natalis juga minta kepada Ketua Komisi untuk dibantu, sehingga Ketua Komisi DPR RI langsung eksekusi, kepada Dirjen Kesehatan. Dan ini sudah perintah langsung dari Ketua Komisi Kesehatan. Sehingga bisa disiapkan alat yang kurang.
Dan ujung-ujungnya nanti beliau juga yang akan cek apakah anggaran untuk Jayawijaya, sudah dianggarkan atau tidak ? Semoga sukses dan bermanfaat ungkap Natalus Pigai.
Mudah-mudahan Kebutuhan masyarakat dapat di jawab sesuai dengan harapan yang diharapkan oleh Pasien dan keluarga pasien juga ternasuk masyarakat.
Saya di telpon oleh seseorang mengunakan nomor telpon baru setelah melihat Artikel saya, ia mengatakan, pak Theo saya sudah membaca artikel saudara, dan kami bisa bantu untuk melengkapi alat yang kurang. Kalau saudara ada uang kami bisa melengkapi, biayanya 60 miliar katanya.Kemudian saya sampaikan, maaf saya tidak ada uang. Coba anda kirim profilnya dan pengalamannya, sehingga ada jaminan kepastian.Sehingga kita bisa kordinasi dengan pemerintah setempat.
Hal ini, perlu diperdalam diskusinya, dan sehingga tidak terjadi modus penipuan, dan perlu diskusi bertatap muka, tidak harus bertelpon saja. Karena perlu membangun saling percaya satu sama yang lain.
Semua ini kita terus dukung dalam doa, dan berjuang tanpa menyalakan siapa-siapa, sehingga tidak terhambat proses ini, Karena ini demi kepentingan pasien-pasien dan keluarga.
Saya berharap Pj Gubernur Provinsi Papua Pegunungan dan Bj Bupati Kabupaten Jayawijaya untuk segera kordinasi dengan pihak Rumah Sakit dan Pemerintah Pusat Demi kepentingan rayat. Sehingga pasien-pasien dan keluarga tidak dipersulit.
Wamena, 08/01/2024
Pembela HAM
ttd
Theo Hesegem
Telpon 081344553374.