Gambar Pohon Kehidupan Manusia |
PAPUA, Desember 2024/ Istilah "Menjulang ke Langit, Berakar ke Bumi" merupakan sebuah metafora yang secara mendalam menggambarkan perjalanan kompleks kehidupan manusia. Sebagaimana pohon yang tumbuh tinggi meraih langit, manusia pun berupaya keras untuk mencapai cita-cita, harapan, dan kebaikan dalam setiap aspek kehidupannya. Menurut data dari World Happiness Report 2022, individu yang merasa memiliki tujuan hidup cenderung lebih bahagia dan produktif, menunjukkan bahwa pencapaian tersebut memiliki dampak signifikan terhadap kesejahteraan psikologis (Helliwell et al., 2022).
Namun, untuk meraih puncak ketinggian tersebut, manusia harus dengan berani menghadapi dan mengatasi sisi gelap serta tantangan yang ada dalam diri mereka. Proses ini diibaratkan sebagai akar yang menembus kegelapan dan kejahatan. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science, individu yang mampu mengakui dan memahami sisi gelap dalam diri mereka cenderung lebih resilient dan adaptif terhadap stres dan tantangan hidup (Wang et al., 2021). Hal ini mengajarkan bahwa pertumbuhan dan kemajuan sering kali memerlukan keberanian untuk menghadapi serta memahami kompleksitas aspek-aspek kehidupan yang tidak selalu menyenangkan.
Dalam perjalanan hidup, kita harus siap menghadapi berbagai rintangan dan kesulitan. Seperti pohon yang kokoh berakar ke bumi, manusia juga perlu memiliki keteguhan serta kejujuran dalam menghadapi realitas kehidupan. Data dari American Psychological Association menunjukkan bahwa ketahanan mental, yang sering kali dimulai dengan penerimaan diri, berkontribusi pada kemampuan individu untuk bangkit dari kegagalan dan kesulitan (APA, 2020). Hanya dengan memahami dan menerima sisi gelap dalam diri kita, kita dapat tumbuh dan berkembang secara utuh, baik secara emosional maupun sosial.
Melalui analogi pohon yang menjulang, kita diajak untuk merenungkan betapa pentingnya keselarasan antara ambisi kita yang tinggi dengan akar yang kokoh dalam menghadapi kehidupan. Dengan demikian, kita dapat menjadi pribadi yang kuat, bijaksana, dan mampu mengatasi segala rintangan yang menghalangi kita dalam mencapai impian dan tujuan hidup. Sebuah studi yang dilakukan oleh Gallup menyatakan bahwa individu yang memiliki tujuan hidup yang jelas lebih mungkin untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan dalam hidup mereka (Gallup, 2019). Ini menunjukkan bahwa keseimbangan antara aspirasi yang tinggi dan fondasi yang kuat sangat krusial untuk mencapai keberhasilan dan kebahagiaan sejati.
Referensi:
1. Helliwell, J. F., Layard, R., & Sachs, J. (2022). World Happiness Report 2022. Sustainable Development Solutions Network.
2. Wang, Y., et al. (2021). The Role of Dark Personality Traits in the Relationships Between Self-Awareness and Resilience. Psychological Science, 32(1), 1-12.
3. American Psychological Association. (2020). The Road to Resilience. Retrieved from [APA](https://www.apa.org/topics/resilience)
4. Gallup. (2019). State of the American Workplace. Retrieved from [Gallup](https://www.gallup.com/workplace/238073/state-american-workplace-report-2019.aspx)