![]() |
KAKANDALA TIRIUS TABUNI, M.Pd.K |
A. PENDAHULUAN
Perkembangan zaman dan munculnya era modern yang sangat pesat saat ini, Pemuda Baptis West Papua perlu bertekun dalam usaha demi memenuhi kebutuhan pelayanan pemuda di tingkat Wilayah dan Gereja Jemaat lokal. Dengan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup yang semakin konsumtif, pemuda Baptis West Papua harus mampu menyesuaikan diri dan mengembangkan potensi ekonomi mereka. Hal ini penting agar pemuda dapat mandiri secara finansial dan mampu berkontribusi dalam pembangunan gereja dan masyarakat.
Demi mewujudkan visi dan misi Departemen Pemuda "Beriman, Berpengetahuan, dan Berkarakter", maka dari Lima Pilar yang dirumuskan, salah satunya adalah Ekonomi. Ekonomi menjadi pilar penting karena kemampuan pemuda dalam mewujudkan usaha mandiri akan menciptakan kehidupan yang mandiri pula. Pemuda tidak lagi mengemis atau mengharapkan bantuan dari pihak lain, melainkan dapat "Meminum Air Dari Sumur Kita Sendiri". Tuhan akan memberikan berkat dalam usaha dan tindakan kita ketika kita meminta kepada-Nya dengan doa (Matius 7:7).
B. BATASAN MASALAH
Pemuda Baptis akan memahami dan membatasi masalah dalam usaha ekonomi, yakni berfokus pada:
1. Usaha menanam saham dalam Keluarga kecil di rumah tangga, Wilayah, dan Gereja Jemaat lokal.
2. Usaha Membangun kios di setiap gereja masing-masing.
C. TUJUAN
1. Pemuda Baptis harus mandiri membangun Saham dalam keluarga.
2. Pemuda Baptis Berkarakter mandiri dalam mengembangkan Ekonomi.
D. URAIAN EKONOMI KEMANDIRIAN PEMUDA BAPTIS WEST PAPUA
Dalam usaha ekonomi ini, fokus diarahkan pada menanam saham keluarga dan membangun usaha mandiri melalui pedagang kios.
1. Usaha Tanam Saham dalam Keluarga
Usaha Tanam Saham Keluarga adalah sebagai berikut:
a. Membangun Ekonomi Keluarga
Pemuda Baptis West Papua perlu mengajak orang tua untuk menjadi guru dalam membangun saham ekonomi keluarga. Seorang Bapak dan Ibu dapat mengajarkan anak-anak untuk berkebun, menanam sayur, buah-buahan, umbi-umbian, dan memelihara ternak seperti kelinci, ayam, dan babi dengan benar dan baik berdasarkan kapasitas masing-masing, baik laki-laki maupun perempuan.
b. Menanam Saham Keluarga
Selain itu, orang tua dapat mendidik anak-anak secara rohani dan jasmani, serta menyekolahkan mereka dari TK-PUD hingga perguruan tinggi. Hal ini akan menanamkan nilai-nilai kemandirian dan mempersiapkan anak-anak untuk masa depan yang lebih baik.
c. Projek Ternak, Tanam Pohon, Tanam Kopi, dan Lain-lain
Dengan usaha-usaha tersebut, hasilnya dapat mendukung pelayanan pemuda di tingkat Wilayah maupun pemuda sekolah minggu Gereja Jemaat lokal. Hal ini akan menciptakan kemandirian dan tidak lagi bergantung pada pihak lain, seperti pemerintah daerah, pejabat, DPRK, Camat, Desa, dan ASN.
2. Membangun Usaha Kios di Setiap Gereja Masing-masing
Pentingnya membangun usaha kios menjadi dukungan pelayanan di tingkat Wilayah dan Gereja Jemaat lokal. Selama ini, banyak pelayanan yang terhambat karena masalah administrasi dan keuangan yang tidak diatur dengan baik dalam organisasi.
Dengan adanya usaha kios, hal ini dapat menjadi solusi untuk mendukung pelayanan baik di tingkat pemuda maupun Gereja Jemaat lokal. Khusus Gereja Baptis West Papua, perhatian dan dana ibadah dari atasan sangat minim, sehingga membangun usaha kios menjadi inisiatif dan kreativitas yang baik untuk menciptakan kemandirian.
Langkah-langkah penting yang perlu diambil untuk membangun usaha kios, yaitu:
I. Tahapan Usaha Kios
1. Membangun sebuah kios dengan hasil usaha Gereja atau pemuda di setiap gereja masing-masing.
2. Mengambil Kas Jemaat/Pemuda untuk memasukkan barang-barang dasar seperti gula, kopi, minyak goreng, garam, teh, sabun, dan lain-lain.
3. Mengelola penggunaan barang dan bekerja sama dengan pihak-pihak yang dapat terjangkau.
4. Mengatur pengurangan keuangan dengan baik melalui bimbingan teknis (bimtek).
5. Usaha kios dikelola oleh seorang Bendahara.
II. Pengembangan Kios
1. Dalam pengembangan kios, harus berada di bawah kontrol koordinator Usaha Kios.
2. Manajemen Keuangan diatur oleh Bendahara sesuai dengan aturan organisasi pemuda Baptis West Papua maupun Gereja Jemaat lokal di tingkat Wilayah dan Gereja.
Komitmen untuk membangun ekonomi dalam pelayanan pemuda adalah sesuatu yang penting. Hal ini dapat memastikan pelayanan dengan motif yang murni, bukan karena mengharapkan bantuan dari pihak lain. Komitmen dari kelima pilar, salah satunya membangun ekonomi kreatif di tingkat pemuda Wilayah maupun Gereja Jemaat lokal, akan menjadikan pemuda Baptis West Papua mandiri dan hasil usaha mereka dapat mendukung pelayanan di setiap wilayah maupun Gereja Jemaat lokal.
Pemuda Baptis West Papua: Beriman, Berpengetahuan, dan Berkarakter.
Penulis : TIRIUS TABUNI, M.Pd.K
Ediktor : Tako