SEORANG GURU HONORER GAJI PERBULAN 300 RIBU TEMPUH JARAK 6 KM LEWATI HUTAN BELANTARA UNTUK MENGEJAR ANAK-ANAK DI DESA

Warta Tako
0




KUPANG - Kisah Vinsensia Ervina Talluma, seorang guru honorer yang ditemukan di Kabupaten Sikka, NTT, sungguh memilukan. Meskipun menghadapi tantangan seperti gaji bulanan yang hanya diterima 300.000 rupiah, ia berani menempuh perjalanan panjang dan berjuang sejauh enam kilometer untuk mengajar anak-anak di desa terpencil. Komitmennya dalam mendidik generasi muda sungguh patut dipuji.


Tantangan yang ia hadapi dalam perjalanan sehari-harinya, mulai dari melintasi sungai hingga melintasi hutan, dengan jelas menunjukkan dedikasinya tidak tergoyahkan kepada murid-muridnya. Terlihat jelas bahwa hasratnya untuk mencapai melampaui batasan keadaan.


Sungguh menginspirasi melihat bagaimana ia gigih dan ia seorang wanita berkeinginan lebih besar dan mengambil pekerjaan tambahan, seperti berjualan makanan dari rumah, untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Kerendahan hati dan tekadnya merupakan bukti pengorbanan yang telah dilakukan oleh banyak pendidik demi kemajuan anak didik mereka.


Kisah Vinsensia Ervina Talluma menjadi pengingat yang menyentuh hati akan tantangan yang menghadapi banyak guru honorer di Indonesia, dan ketangguhannya sungguh menakjubkan. Komitmennya kepada murid-muridnya dan perjuangannya untuk mengakses pendidikan di tengah kesulitan merupakan contoh cemerlang dari profesi guru yang mulia.


Lebih lanjut lagi, kisah Vinsensia pentingnya menyediakan dukungan dan sumber daya yang memadai bagi para guru, terutama mereka yang berada di daerah terpencil dan kurang terlayani. Sangatlah penting bagi pemerintah dan otoritas terkait untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh guru kehormatan, memastikan mereka menerima kompensasi yang adil dan infrastruktur yang diperlukan untuk menjalankan tugas mereka secara efektif.


Dengan mengakui dan menggarap perjuangan para pendidik yang melestarikan alam tinggi seperti Vinsensia, kita dapat berupaya menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif yang memberdayakan guru dan siswa, terutama di komunitas yang paling terpinggirkan.


Mbalim Art 



Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

Advertisement